Senin, 03 Desember 2018

PERJUANGAN PERSIAPAN MENUJU KEMERDEKAAN


PERJUANGAN PERSIAPAN MENUJU KEMERDEKAAN
PEMBENTUKAN CHUO SANGI IN
28 Januari 1943, PM Tojo secara resmi mengumumkan bahwa Filipina dan Birma akan diberi kemerdekaan.
Bagaimana nasib Indonesia ? ternyata nasib Indonesia tidak disebut-sebut untuk kemerdekaan.
Protes dari Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, dengan menyatakan:
“Tidak akan bertanggung jawab dalam merekrut bangsa Indonesia untuk mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur Raya”.
Jepang Menyikapinya dengan:
1.      Kemerdekaan Filipina dan Birma ditangguhkan.
2.      Untuk Indonesia ditempuh partisipasi politik. Dengan bentuk:
a.       Pembentukan Dewan Pertimbangan Pusat (Chuo Sangi In).
b.      Pembentukan Dewan Pertimbangan Karisidenan(Shu Sangi Kai).
c.       Tokoh-tokoh Indonesia diangkat sebagai penasihat di berbagai departemen.
d.      Pengangkatan orang-orang Indonesia ke dalam pemerintahan dan organisasi resmi.
Realitas yang terjadi:
Keluarnya Osamu Seirei no 36 dan 37 dari Saiko Shikikan pada tanggal 5 September  1943 berisi: Pembentukan Chuo Sangi In dan Chuo Sangi Kai.
Tugasnya:
1.      memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Saiko Shikikan dalam hal politik dan pemerintahan.
2.      Mengajukan usul kepada Saiko Shikikan.
Hal yang boleh di bahas dalam Chuo Sangi In adalah:
1.      Pengembangan pemerintahan militer.
2.      Mempertinggi derajat rakyat.
3.      Pendidikan dan penerangan.
4.      Industri dan ekonomi.
5.      Kemakmuran dan bantuan sosial.
6.      Kesehatan.
Tanggal 17 Oktober 1943 dilantik secara resmi ketua Chuo Sangi In adalah Soekarno dengan wakil: R.M.A.A. Kusumo Utoyo dan dr. Buntaran Martoatmojo.
Tanggal 15 November 1943, Ir. Soekarno. Moh. Hatta dan Bagus Hadikusumo diundang ke Jepang. Kesempatan bertemu PM Tojo ini, Delegasi Chuo Sangi In minta agar Indonesia diizinkan:
1.      Mengibarkan bendera Sang Merah Putih.
2.      Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
3.      Mendesak agar Indonesia disatukan dalam satu pemerintahan.
DITOLAK
Tanggal 18 Juli 1944 PM Tojo diganti PM Koiso.
Tanggal 7 September 1944 PM Koiso mengeluarkan penyataan:
“ Bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan di kemudian hari”(JANJI KOISO)

BPUPKI (BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA) ATAU DOKURITSU JUNKI COSAKAI  DAN PERUMUSAN DASAR NEGARA SERTA PPKI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA) ATAU DOKURITSU JUNBI IINKAI
Latar Belakang Pembentukan BPUPKI:
Terancamnya Jepang karena wilayah penguasaan Jepang sudah banyak diduduki oleh Sekutu.
Tanggal 1 Maret 1945 Kumaikici Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI sebagai langkah nyata dari Janji Koiso.
BPUPKI beranggotakan 60 Orang dengan ketua Dr. Rajiman Widyodiningrat. Wakilnya Icibangase  dan RP. Suroso.
Lagu Indonesia Raya boleh dikumandangkan dan Bendera Merah Putih boleh berkibar.
Tujuan BPUPKI:
Untuk mempelajarai dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan Negara Indonesia.
BPUPKI diresmikan tanggal 28 Mei 1945.
Anggota BPUPKI (Tim Penyunting, 1995 :XXV – XXVI)
Ketua  : Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Wakil Ketua    : Itibangase Yosio
                         R.P. Soeroso


Anggota          :
  1. Abikoesno Tjokrosoejoso
  2. Hadji Ah. Sanoesi
  3. K.H. Abdul Halim
  4. Prof. Dr. R. Asikin Widjajakoesoema
  5. M. Aris
  6. Abdoel Kadir
  7. Dr. R. Boentaran Martoatmodjo
  8. B.P.H. Bintoro
  9. Ki Hajar Dewantara
  10. A.M Dasaad
  11. Prof. Dr. P.A.H. Djajadiningrat
  12. Drs. Moh. Hatta
  13. Ki Bagoes Hadikoesoemo
  14. Mr. R. Hidromartono
  15. Mr. Muh. Yamin.
  16. R.A.A Soemitro Kolopaking Poerbonegoro
  17. Mr. Dr. R. Koesoema Atmadja
  18. Mr. J. Latuharhary
  19. R.M. Margono Djojohadikoesoemo
  20. Mr. A.A. Maramis
  21. K.H. Masjkoer
  22. K.H.M.Mansoer
  23. Moenandar
  24. A.K. Moezakir
  25. R.Otto Iskandar DInata
  26. Parada Harahap
  27. B.P.H. Poeroebojo
  28. R. Abdoelrahim Pratalykrama
  29. R. Roeslan Wongsokoesoemo
  30. Prof. Ir. R. Rooseno
  1. H. Agoes Salim
  2. Dr. Samsi
  3. Mr. R.M. Sartono
  4. Mr. R. Samsoedin
  5. Mr. R. Sastromoeljono
  6. Mr. R. Singgih
  7. Ir. Soekarno
  8. R. Soedirman
  9. R. R. Soekardjo Wirjopranoto
  10. Dr. Soekiman
  11. Mr. A. Soebardjo
  12. Prof. Mr. Dr. Soepomo
  13. Ir. R.M.P. Soerahman Tjokroadisoerjo
  14. M. Sutardjo Kartohadikoesoemo
  15. R.M.T.A Soerjo
  16. Mr. Soesanto
  17. Mr. Soewandi
  18. Drs. K.R.M.A Sosrodiningrat
  19. K.H. A. Wachid Hasjim
  20. K.R.M.T.H.  Woerjaningrat
  21. R.A.A. Wiranatakoesoema
  22. Mr. K.R.M.T. Wongsonagoro
  23. Ny. Mr. Maria Ulfah Santoso
  24. Ny. R.S.S. Soenarjo Mangoenpoespito
  25. Oei Tjong Hauw
  26. Oei Tiang Tjoei
  27. Liem Koen Hian
  28. Mr. Tan Eng Hoa
  29. P.F. Dahler
  30. A. Baswedan
Sidang BPUPKI:
Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945).
Membahas Dasar Negara Indonesia Merdeka.
3 Tokoh Pengusul:
Mr. Moh. Yamin:
Mr. Supomo
PANCASILA
Ir. Soekarno
(29 Mei 1945)
(30 Mei 1945)
(1 Juni 1945)
a.       Peri Kebangsaan.
b.      Peri Kemanusiaan.
c.       Peri Ketuhanan.
d.      Peri Kerakyatan.
e.       Kesejahteraan Rakyat.

a.    Persatuan.
b.   Kekeluargaan.
c.  Keseimbangan Lahir dan Batin.
d.   Musyawarah.
e.  Keadilan Rakyat.

a.  Kebangsaan Indonesia.
b.  Internasionalisme atau
     perikemanusiaan.
c.  Mufakat atau demokrasi.
d.  Kesejahteraan Sosial.
e.  Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sebelum Reses Ketua BPUPKI meminta anggota untuk menyampaikan usul. Untuk menampung usul maka dibentuklah Panitia Kecil dengan ketua Ir. Soekarno.
Dibentuklah Panitia Sembilan dengan ketua Ir. Soekarno dengan anggota:
1.      Drs. Moh. Hatta.
2.      Mr. Moh Yamin.
3.      Mr. Ahmad Subarjo.
4.      Mr. A.A. Maramis.
5.      Abdulkadir Muzakir.
6.      Wakhid Hasyim.
7.      H. Agus salim.
8.      Abikusno Cokrosuyoto.
Tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan melahirkan rumusan  Piagam Jakarta (Jakarta Charter):
1.       Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.       Dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.       Persatuan Indonesia.
4.       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5.       Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sidang II (10 Juni 1945 -17 Juni 1945)
Dibahas tentang candangan UUD, termasuk soal pembukaan oleh Panitia Perancang membentuk panitia Kecil untuk merumuskan rancangan UUD dengan segala pasal-pasalnya. Panitia Kecil dipimpin Mr. Supomo.
Sidang membahas tentang bentuk Negara. Voting alhasil 55 suara mendukung NEGARA KESATUAN DENGAN BENTUK REPUBLIK.
Rapat tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD menerima PIAGAM JAKARTA sebagai Pembukaan UUD. Penyempurnaan diserahkan kepada Panitia Kecil, Yang kemudian diserahkan kepada Panitia Penghalus Bahasa yang anggotanya Husein Jayadiningrat, Agus Salim dan Supomo.
3 Hal penting yang dilaporkan Panitia Perancang UUD oleh Ir Soekarno adalah(14 Juli 1945):
1. Pernyataan Indonesia Merdeka.
2. Pembukaan UUD (diambil dari Piagam Jakarta).
3. Batang tubuh UUD.
PPKI Lahir tanggal 7 Agustus 1945. Dengan tugas melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Ketuanya adalah Ir. Soekarno dengan wakil Moh. Hatta. PPKI beranggotakan 21 Orang, yang kesemuanya orang Indonesia.

3 komentar: